Current Achievement :
Blog's Layout Version 22 "2016 Badge" ― 29 January 2016
Blog's 700th Post ― 20 August 2016
Blog's 100.000 Visitors ―
20 August 2016

It`s easy! Just click labels below :

Diary | Event | Introduction | Resensi | Download | Birthday and Anniversary
Pet Society | Walt Disney | Korea | Japan | Pirates and the Mermaid
Pulang Sekolah Family | Cerita Panjang | Anime, Game, Cartoon Lists on Blog

Or type your keyboard that you are looking for on the box below, then click SEARCH

search?

Monday, August 31, 2015

30 Days Happiness Challenge is Back!


Aku ingat bahwa aku pernah buat suatu project yang berhasil membuatku betah nulis di blog.
Dan sekarang aku ingin kembali mengambil tema itu.

Yap, 30 Days Happiness Challenge is back!

TERNYATA challenge itu aku buat pas banget setahun yang lalu, September 2014. Dan sekarang di tahun 2015, aku ingin kembali membuat challenge itu PART II pada bulan September ini.

Yap, jangan lupakan September Ceria!
Begitulah kebanyakan orang bilangnya, bahkan ada lagunya kan.
Jadi aku angkat kembali September Ceria sebagai dasar bahwa hal terkecil sekalipun bisa membuatmu ceria, bisa membuatmu bahagia! Aku akan kembali membuktikan pada dunia bahwa aku bisa bahagia!

Aku pikir ini akan jadi project tahunan, terutama di bulan September.
Nantikan saja.
Uehehehe...

Monday, August 24, 2015

French Fries


Ini bukan artikel tentang asal usul kentang goreng atau sejarahnya. BUKAN.
Di sini aku lebih mau curhat pengalaman pribadi tentang kentang goreng, aka. French Fries.

Tapi boleh lah ya ngasih tau dulu informasi kenapa namanya bisa disebut french fries...

Kentang berasal dari Peru dan Bolivia di Amerika Selatan. Pada abad ke-15 orang Spanyol membawanya ke Eropa. Ternyata, kentang bisa tumbuh dengan subur. Pada akhir abad ke-18 kentang sudah menjadi salah satu makanan utama di Eropa, di samping roti. Dari sana kentang menyebar ke jajahan-jajahan negara Eropa sampai tiba juga di Indonesia.

Di Amerika, para petani juga menanam kentang. Namun, di daerah New England kentang merupakan makanan ternak. Lalu, Thomas Jefferson menjadi duta Amerika di Prancis. Di tempat ia bertugas ini, Jefferson sangat suka pada kentang goreng gaya Prancis (french fries). Sepulang dari Prancis, tokoh terkemuka Amerika itu sering menyuguhkan french fries kepada tamu-tamunya. Akibatnya, gengsi kentang naik. Apalagi, Jefferson kemudian menjadi Presiden ketiga Amerika Serikat.

Restoran-restoran kelas atas di Amerika pun tidak malu menyuguhkan french fries. Namun, masa itufrench fries belum panjang-panjang langsing seperti sekarang. Irisan kentangnya masih tebal.

Suatu hari di tahun 1853, seorang pria memesan french fries di sebuah restoran anggun di Moon Lake Lodge,Saratoga Springs, Amerika Serikat.

Koki restoran itu, seorang Indian bernama George Crum, membuatkan french fries yang diiris tebal seperti biasa. Ternyata, tamu itu tidak puas. "Irisannya terlalu tebal!" katanya. Pelayan mengembalikan kentang goreng itu ke dapur. Koki terpaksa menyiapkan yang baru.

Kentang diirisnya lebih tipis. "Bagaimana sih, saya 'kanminta yang tipis!" kata tamu itu ketika kentang goreng kedua dibawakan. George Crum jadi kesal.

"Rasakan, aku iris kentangnya setipis korek api!" pikirnya. Eh, ternyata tamu itu malah senang. Lantas banyak tamu lain memesan french fries serupa. Pesanan berdatangan pula dari tempat jauh.

Makanan itu mulanya dinamai Saratoga Chips dan merupakan keistimewaan restoran tersebut. Kemudian Crum membuka restoran sendiri. Melihat keberhasilannya, orang lain meniru.

Lalu, ada orang yang bisa membuat mesin pengupas kentang. Asyik! French fries bisa dibuat besar-besaran tanpa harus mengupas kentang satu demi satu dengan tangan. Kepopuleran french friesmenjalar dari Amerika bagian utara ke selatan lalu menyeberang ke Eropa dan akhirnya ke bagian dunia lain, termasuk Indonesia. Kita baru mengenalnya secara luas pada tahun 1970-an, yaitu sejak muncul restoran-restoran fried chicken dan hamburger.
sumber: http://intisari-online.com/read/usut-asal-sejarah-unik-di-balik-french-fries


Well OK, jadi kita tau sekarang darimana asal namanya, kenapa namanya "french" yang berarti Perancis.

Kentang goreng yang ingin aku ulas kali ini lebih khusus ke french fries buatan restoran cepat saji.

Sudah dua kali —baca: DUA KALI— aku beli french fries yang nggak habis lantas dibawa pulang.
jangan tanyakan kenapa nggak habis waktu makan di sana

Singkatnya, sesampainya di kosan kentang goreng itu malah nggak kemakan. Cukup mubazir memang, tapi daripada ditinggal di restoran cepat saji itu mending dibawa pulang buat dikasih makan ke kucing. Dan dibiarkan...

Dibiarkan.

DIBIARKAN.

SELAMA BEBERAPA HARI... BAHKAN MINGGU!

DAN NGGAK BASI!!!

Pun nggak berjamur atau dikerubutin semut.
Pokoknya masih kelihatan fresh seperti baru keluar dari gorengannya di restoran cepat saji.

Tentu saja kalo dirasakan akan keras dan berasa hambar.
Eh, bukan berarti aku masih mau makan kentang goreng yang udah beberapa hari dibiarkan itu ya.

Dan ini nggak disengaja btw.
Ini murni ketidaksengajaan yang disengaja.
Pokoknya ini kelupaan dimakan jadi tuh kentang goreng tertambat dikosan beberapa hari... bahkan minggu.

Btw, masuk kamar kosan langsung semerbak harum kentang goreng lho!
Manjur sebagai aroma terapi juga nih.

Intinya, kentang goreng aka. french fries asal restoran cepat saji itu banyak mengandung pengawet. Saking banyaknya sampe nggak busuk dibiarkan beberapa hari, jamuran pun nggak, berbau busuk pun nggak. Sebenernya nggak cuma kentang goreng sih, makanan cepat saji dari restoran cepat saji ternama itu nggak cukup baik bila dikonsumsi dalam jumlah besar. Kalo dimakan sesekali boleh lah, apalagi kalo lagi ngidam. Rasanya enak memang, tapi efek jangka panjangnya nggak cukup baik bila dikonsumsi terus menerus.

Aku tau ini berat. Makanan seperti ini sangat menggiurkan, apalagi rasanya harganya juga menggiurkan. Tapi ingat, sebagai anak perantauan di tanah orang tanpa sanak saudara yang bisa ngawasin setiap waktu itu, kita harus bisa terus berhati-hati terutama dalam memilih makan yang kita makan.

Jangan makan makanan cepat saji terus.
Jangan makan makanan instan.
Perbanyak makan sayur dan buah.
Banyakin susu dan makanan serta minuman bermanfaat.

Lebih baik makan sehat daripada makan enak. Tapi tentu saja lebih mending makan makanan yang sehat dan enak.
Cheers...

Thursday, August 20, 2015

There Is No Glory In War!


YA —tak akan ada kemenangan dalam perang.
Kalian nggak salah baca koq.

resensi film edisi alay

Gue coba buat meresensi film lagi.
Kali ini film animasi fenomenal buatan anak bangsa sendiri.


SPOILER ALERT
some content contains spoiler details that I might not be aware of
gue coba bahas film sejamblang mungkin dengan spoiler sesedikit mungkin
just highlight some blank space to read the spoiler read at your own risk



BATTLE OF SURABAYA
There is no glory in war! 

BATTLE OF SURABAYA recounts to you the adventure of Musa, a spontaneous, brave, thirteen-year-old shoe shiner, who makes a living under the pressure of necessity or poverty in the era of Japanese colonialism. In spite of the fact that life is not easy, he leads a life patiently. To Musa, life is a choice. As a matter of fact, being a shoe shiner is not bad; still, such a job less leads to what he is struggling for, that is to say: patriotic spirit and peace, both based on divine values. Physically he is only a teenager; however, mentally he is a hero. He makes up his mind of choosing a job as a courier. Here, he is not a courier who merely delivers common letters, but the secret letters concerning the strategy of the war adopted from the true, pierce war that broke out in Indonesia, exactly in Surabaya on November 10th, 1945. It is worth for you watching this film to see how Musa, with such letters, mediates the youths of Surabaya in the war; and how the youths, who are armed only with bamboo spears, are able to win the war with the allied forces, while such forces, which are developed under the aegis of the Dutch government, are armed with modern weapons.




Battle of Surabaya menyajikan suguhan film animasi dengan tema nasionalis banget.

Release tanggal 20 Agustus 2015, tepat 3 hari setelah dirgahayu RI ke 70.
Sempat mikir juga kenapa nggak release pas 10 November aja biar kerasa banget Surabaya & Hari Pahlawannya, tapi suasana kemerdekaan 17 Agustus juga nggak salah koq buat lebih nonjolin rasa nasionalisme yang terkandung dalam film ini.

Gue langsung beli tiket nonton di TIM dari siang buat jam 19.00 WIB spesial buat nonton nih film. Hari perdana broh! Sebagai seseorang yang ngakunya cinta akan rasa nasionalisme, gue cukup mau buat belabelain nonton ini film di hari perdana, biar dibilangnya uptodate banget. Ingat yang gue bilang tadi, ini film animasi pertama asli garapan anak bangsa Indonesia sendiri, jadi gue cukup bangga dan bisa ngebanggain juga udah nonton film ini.

Mwahahahaha... ngakaksambilkayang

Gue sebenernya nggak begitu tau banget siapa yang buat, yang jadi sutradara, produsernya, ataupun siapapun yang terlibat dalam pembuatan film ini. Tapi film ini cukup hebat buat mampu merangkul dua aktor/is Indonesia buat jadi dubbernya; Reza Rahadian & Maudy Ayunda.

Setelah gue baca, ternyata ini garapan AMIKON YOGYAKARTA & MSV PICTURES. Nggak begitu ngerti juga sebenernya bagian produksi, cuma beberapa waktu lalu pernah baca juga Disney pengen ikut terlibat dalam pembuatan film ini. Tapi ending kesepakatan mereka, Disney cuma terlibat di bagian pendistribusiannya CMIIW. Disney kepincut banget sama film yang satu ini, entah kenapa. Tapi ini membuat nama Indonesia menjadi semakin bersinar di kancah internasional.

Quote film ini sendiri, nggak akan ada yang namanya kemenangan dalam peperangan.
Kalo gue artiin menurut pikiran random gue, peperangan itu nggak ada artinya broh, mau menang ataupun kalah samasama rugi. Memang yang menang bisa ngambil untung lebih dibanding yang kalah tapi tetap saja banyak ruginya dikedua belah pihak. Dampak paling terasa itu korban jiwa berjatuhan dimana-mana. Miris banget mikirin perang yang banyak ngerenggut banyak korban. Mau lu menang perang sekalipun, korban yang gugur banyak banget. Mereka yang berkorban memang siap mati buat mempertahankan harga diri dan kedaulatan mereka, but still... Nyawa manusia itu priceless.

Central character dalam Battle of Surabaya adalah seorang bocah ingusan bernama Musa, seorang penyemir sepatu yang juga jadi double agent sebagai kurir surat dari satu base ke base yang lain. Kita bakal ngikutin gerak-gerik Musa terus selama film ini berputar. Tipikal cowok dengan nasionalisme tinggi dan pemberani, Musa mampu menerjang musuh-musuhnya. Bahkan dia menyelamatkan dan mengampuni musuhnya, mengesampingkan egonya demi rasa kebaikan dan kemanusiaan.

Yumna, cewek protagonis kita. Sang heroine ini adalah sahabat Musa. Malah bisa gue sebut dia adalah pusat cinta dari Musa dan Danu. Ya, bumbu cinta dan romantisme masih terselip dalam film ini. Yumna jadi pujaan hati kedua cowok utama. Boleh dibilang dia adalah puncah dari cinta segitiga. Namun sayang, Yuman hanya menganggap mereka berdua sebagai sahabat dan kakak. Dia juga salah satu karakter kunci dalam usaha pejuang kita menginfiltrasi markas musuh,

Danu, karakter utama kita yang ketiga. Cukup tampan, tipikal kakak yang bisa diandalkan. Tapi sungguh disayangkan, dia itu pedofil. Dia suka sama Yumna yang notabene Yumna itu jauh lebih muda dari dia. Saat masa lalu Danu nyelametin Yumna, kita tau bahwa Danu sudah beranjak remaja dan Yumna masih kecil, sedangkan waktu present di film Yumna udah remaja dan Danu juga udah mulai menua tentu saja, tapi malah Danu suka sama Yumna, dan itu sungguh mengganggu. Gue pikir Danu itu late 20-an sedangkan Yuman (dan Musa) ada di early belasan mereka.

Plotnya sendiri cukup bagus, cuma ada beberapa bagian yang plotnya terlalu cepat. Belum dijelasin apa-apa, eh tau-taunya ceritanya udah advanced jauh banget. Atau mungkin guenya yang terlalu kolot? Nggak juga kan ya...

Ada bagian yang nyetuh hati banget, ada pula bagian yang isinya humornya juga. Tapi bukannya buat ketawa, gue malah agak miris pas lihat adegan itu. Humornya garing. Atau mungkin karena adegannya terlalu kaku. Dipaksain gitu agar bisa ngebuat adegan humor tapi kesannya malah kelihatan banget dipaksainnya. LOL

Banyak plot twist di ceritanya. Nggak nyangka tapi eh akhirnya tetep muter-muter di situ-situ aja. Kipas hitam, heh?

Ada bagian yang nggak nyambung juga menurut gue. Bagian dimana kejadian yang satu langsung nyambung ke adegan yang lain dan itu sama sekali nggak dijelasin kenapa, gimana caranya, koq bisa, dsb. Ada bagian yang dipaksain supaya bisa jadi utuh suatu kesatuan cerita, Ada bagian yang nggak penting banget —ini bener-bener nggak penting. Seharusnya bagian yang nggak penting ini bisa diganti jadi adegan lain seperti menceritakan atau menjelaskan too-advanced-plot yang ada di beberapa bagian. Oh ya, dan tentu saja ada juga bagian yang nggak masuk akal.

Overall, plotnya cakep. Suka banget sama endingnya. Menyentuh hati banget. Senang. Sedih. Takut, Jijik. Marah ini bukan promosi Inside Out lho— Miris. Bahagia. Bangga. Camput aduk hati ini dibuatnya. Nggak salah koq kalo lo bisa sampe nitikin air mata di adegan ini. Bikin merinding sih nggak juga, cuma lo bisa jadi terharu. YA —terharu, kata yang tepat. Terharu banget akan endingnya.

Tapi jangan dikata ini cuma film animasi lho ya!
Banyak kan yang menganggap remeh film animasi, yang kata mereka film animasi itu uma buat anak kecil, cuma buat bocah. Tapi mereka sendiri nggak tau bahwa pesan moral yang disampaikan di dalamnya sungguh bermakna. Ngena banget. Nasionalis banget. Mana tau bocah tetang nasionalisme? Justru kita sebagai seseorang yang katanya sudah dewasa harus bisa berpikir matang dan mem-filter film mana yang bagus dan berisikan pesan moral yang baik dan bermakna ketimbang tayangan yang nggak bermutu macam drama pasaran di luar sana.

Battle of Surabaya punya rating R13+ lho!
Ini artinya film ini ditujukan untuk para remaja (dan orang-orang) yang berusia 13 tahun dan di atasnya.
Bukan buat anak-anak lho, ini buat semua orang dengan usia 13 tahun ke atas!
Jadi intinya, ini bukan film gampangan yang bisa dicerna anak-anak malahan.

Ini film berdasarkan atas sejarah broh!
Sejarah Indonesia!
Kalo bukan kita yang nonton dan melestarikan serta membanggakan budaya dan sejarah Indonesia, lalu siapa lagi?

Di situs web rating film IMDb, Battle of Surabaya sudah memiliki rating 9.0 di hari pertama. Cukup hasil yang membanggakan. Battle of Surabaya bahkan telah mendulang keberhasilan dibeberapa ajang penghargaan. Sebagai juara!

Buat debut film animasi layar lebar Indonesia pertama, ini cukup terbilang sukses. Gue akui ini cukup membanggakan. Gue suka. Gue acungin jempol —empat jempol malah. Gue bisa bilang pada sekitar —bahkan kepada dunia— bahwa Indonesia juga nggak akan kalah, Indonesia bisa bangkit. Indonesia akan semakin bersinar di mata dunia.

Mwahahahaha... ngakaksambilsalto

Well, resensi yang cukup panjang namun nggak penting.
Gue nggak tau apa resensi ini ada intinya.
Gue tau resensi seperti ini banyak kekurangan. Tapi gue masih ingin terus belajar.

Kembali ke film, gue salut buat para creatornya. Gue nggak henti-hentinya buat acungin empat jempol. Emang cakep banget. Terima kasih banyak buat para sineas perfilman dan insan manusia yang sudah ngebuatin film animasi 2D pertama yang bakal jadi pelopor film animasi di Indonesia ini. Dan terima kasih pada rakyat Indonesia!

Jangan sia-siakan apa yang telah mereka —para pahlawan yang telah gugur mendahului kita— berikan kepada kita. Jangan sia-siakan pengorbanan mereka. Kita jaga kemerdekaan ini dan mari kita bangun Indonesia bersama-sama!

Jayalah Republik Indonesia!

Indonesia Raya merdeka.. merdeka.. tanahku negeriku yang kucinta!
Indonesia Raya merdeka.. merdeka.. HIDUPLAH INDONESIA RAYA!

Wednesday, August 19, 2015

Mampir Lagi

AND HERE I AM.. AGAIN!
Cuma mampir.
Semoga nggak cuma satu hari ini di Agustus 2015.
Heheh...

Setelah sekian lama nggak update blog karena saking malas sibuk akhirnya menyempatkan diri buat mengunggah sesuatu juga. Yah walaupun hanya secuil tapi masih mendinganlah...

Tentang minggu bulan ini, cukup banyak yang bisa diceritakan sebenernya.

BTW aku lupa beli tankobon One Piece sampe volume berapa. Entah dimana aja One Piece ku tersimpan di kosan. Well, nanti aja nunggu paketan 10 volume baru beli deh, ada diskonnya dan wadahnya juga.

Ah ya, di LINE Play akhirnya muncul juga official nya One Piece. Tapi sayang banget gacha-nya beli pake cash. Masih mikir buat beli begituan kalo pake duit asli, isinya random entah dapet apaan, walaupun padahal pengen BANGET buat beli item bertemakan One Piece. Impianku harus stuck dengan room bertemakan Jepang & sakura.

Aku belum update tentang anime lagi tahun ini, palingan cuma nonton Soma yang cuma sekelebat.

Akhirakhir ini lagi suka sama Maenomeri, single ke 18 milik SKE48. Temponya slow semangat tapi dapet kesan perpisahan yang berarti. Seperti menyongsong masa depan baru dengan kita meninggalkan yang lama. Untuk menggapai mimpi baru yang ada di depan. Maenomeri. Lean forward. Maju ke depan.

Center lagu Maenomeri adalah Matsui Rena, center solonya yang pertama kali di SKE48. This also marks her last single within 48 group. Well, Rena lulus akhir Agustus jadi sudah semestinya juga member top dapet event spesial. Ini bukan single graduation-nya Rena, tapi feel-nya dapet banget nampilin Rena. Ditambah lagi di PV nya dilihatin farewell party. Graduation song Rena sendiri judulnya 2588 Nichi (2588 Days) menandakan jumlah hari dia bergabung bersama 48group -SKE48 khususnya- mulai dari sebut hingga kelulusannya. Tapi di liriknya sendiri nggak ada sama sekali katkata 2588 hari. LOL

Senbatsunya sendiri agak kacau, manajemen agak sliwer sepertinya. Suda Akari yang notabene kusebut member nomor 3 dalam grup malah nggak dapet posisi depan ngedampingi Jurina, instead Rara -the new 7th generation kenkyusei- becomes Jurina's counterpart in the formation. Belum lihat apa yang spesial dari Rara, jadi belum bisa komentar sepenuhnya tentang dia. Setidaknya seharusnya yang bisa berada di posisi depan selain Suda adalah Churi atau Masanya, but not, and this is what makes me disappointed the most about the formation. Member top SKE48 yang tahun ini masuk senbatsu SSK AKB48 -nomor dua setelah Jurina- Kaotan malah ditempatkan di posisi paling belakang dan pojok. Nggak begitu adil. Bahkan Anmi yang pernah jadi center di single sebelumnya eh malah nggak masuk di single ini. Well, not that I care about Anmi tho...

Move on...

Sekarang malah binggung mau nerusin kuliah atau nggak. Karena sudah didesak beberapa pihak, cukup memaksaku untuk memikirkan lagi kesempatan untuk melanjutkan kuliah. Dan kalaupun aku kuliah, aku pengen ngambil selain teknik, diluar teknik kalo bisa. Nggak apapa kalo harus ngulang dari awal, I'm just not really fond of teknik tbh. Pengennya ambil jurusan Bahasa Jepang atau Sistem Informasi aja. Atau bahkan ambil Akuntansi aja sekalian.

Instagramku sekarang cukup berisi, or thats what I think for now. Lagi mencoba membuat pola. YA, pola. Pernah ngelihat punya orang tentang pola upload per 3 post dan ini cukup cakep. Bertahap lah, pelan tapi pasti.

Untuk game sendiri, sekarang masih re-play Mana Khemia: Alchemist of Al Revis. Kemarin padahal pengen main Dragon Quest VIII: Journey of the Cursed King. Udah download malah dibelain begadang nunggu bonus quota malam yang sampe 27GB eh tapi pas main ternyata butuh spec PC yang cukup besar. Main di emulator laptop malah ngelag dan itu cukup mengganggu. So no, I'm not playing that game while its still lagging.

Persona 4 sendiri sudah hampir tamat. HAMPIR BANGET tamat. Males soalnya tinggal bulan Desember aja nggak ada apapa buat dikerjain jadi sudah kuanggap tamat. LOL.

Pengen main FFX-2 lagi tapi malah males. Entah kenapa ini game buat males banget.
Dan ngomong-ngomong soal FF... SEKARANG AKU MAIN FF BARU LAGI!
Final Fantasy Record Keeper.
Ini cukup asik, nostalgia Final Fantasy.
Belum bisa main Dissidia, game ini cukup bisa membuatku bahagia.
Berkumpulnya semua hero dan bahkan villain dari mulai FFI hingga FFXIV membuat game ini cukup layak dijadikan penghibur tambahan para penggemar setia para pemain Final Fantasy.
Seperti biasa, favoritku adalah para mage dan summoner. Seneng banget pas dapet Rydia dan Vivi. Selain mereka, aku menantikan buat dapetin Garnet, Eiko, dan Lulu. Tinggal tunggu tanggal mainnya, tunggu event nya goes live.

Aku juga download Deemo. Diganyang game yang cukup cakep untuk dimainkan. Ceritanya cukup dalem. Feel-nya dapet kalo ngelihat MV nya. Art-nya juga bagus. Aku suka banget art-nya. Bahkan ini jadi wallpaper hape dan desktop juga. Sizenya 1GB, jadi sangat tidak disarankan buat yang memory hapenya dikit. Gamenya cukup berat specnya. Dan buat lanjut storynya harus bayar buat beli full versionnya. Kalo nggak mau bayar juga nggak masalah sebenernya, masih ada beberapa lagu yang bisa dimainkan secara free, hanya saja story akan stuck sampe 3,999 m aja.

Banyak lagi yang bisa diceritain seharusnya, cuma binggung harus nulis yang mana lagi mulai dari mana. Jadi sepertinya cukup segini dulu buat sekarang dan semoga masih bisa cerita banyak lagi walaupun cuma mapir bentar di blog. LOL.